Hari ini langit tidak baik. Ia menampakkan tangisnya yang mengalir cukup deras. Membuat seharian ini saya harus menarik ulur selimut dan menuliskan sesuatu yang mengingatkan saya kepada hujan. Hujan hari ini menjadi isyarat penuh bagi saya kalau memang sejatinya langit tak akan pernah membiarkan temannya disini kesepian hari ini. Ia mampu membuat orang-orang mengenang masa lalunya. Lewat hujan, misalnya. Teringat kembali beberapa waktu yang lalu, saya pernah bicara tentang pengalaman saya menuliskan beberapa harapan dalam perahu-perahu kecil. Saat ini saya sedang berusaha membenarkan buraman memori itu dalam benak saya. Ingin rasanya waktu itu diulang. Dimana saya masih optimis dengan harapan-harapan saya waktu itu. Dimana saya mampu menyunggingkan seutas senyum dalam secarik kertas yang seolah menjadi perahu kertas waktu itu. Sekarang saya hanya diam dalam kenangan. Mencoba mengingat-ingat lagi memori tentang hujan. Oh ya, dulu saya pernah mendapat sebuah kalimat dari seseorang yang tanpa saya ingat siapa orang itu. Katanya, dia menyukai hujan karena hujan bisa membuat air mata kita tak terlihat walaupun kita menangis. Saya sepenuhnya menyetujui ungkapan itu. Rasanya, terlalu banyak kebaikan hujan terselip diantara kekurangannya. Entahlah apakah hujan hari ini juga akan membawa kenangan indah tersendiri bagi saya atau malah menambah kenangan buruk tentang hujan. Yang saya tau, saya menyukai saat-saat hujan, dimana saya bisa dengan mudahnya tertidur lelap dan bermimpi untuk sesuatu yang indah atau malah memimpikan sesuatu yang benar-benar saya impikan.
kenangan baru bagi saya?
Hmmm.:)
BalasHapus