Rabu, 26 Desember 2012

Maybe..♥ #5


                ‘Tuhan, bawalah aku kedalam kedamaian-Mu.’ tanpa sadar, aku mengucapkan kata-kata itu dalam doaku. Aku tidak bermaksud banyak untuk bisa mengucapkan kata-kata itu. Hanya saja, aku sudah lelah menghadapi apa yang sedang aku hadapi. Apa yang mereka rasa hanya masalah kecil dan tak ada artinya, ternyata bisa membuatku menangis meskipun tak sebanding untuk semuanya.
                “Selline, belum tidur?” tanya kakakku yang berdiri didepan pintu menghadap kearahku yang masih terbaring di kasur sambil memegang handphone berharap sesuatu.
                “Gak bisa tidur.” Ucapku ringan.
                Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tak ada alasan yang pasti untuk alasan kenapa aku sulit untuk tidur. Aku hanya saja, sedikit merasakan perasaan mengganjal dan besar penasaran. Ya, penasaran karena Joseph. Tapi aku harap, perasaan penasaran ini tidak lama. Dan kuharap, apa yang dulunya tidak kupercayai ini akan segera hilang. ‘CINTA’.
***
                Pagi ini mood yang tadinya sedikit buruk, sepertinya tidak terlalu terasa. Mungkin karena ulangan matematika tadi tidak terlalu rumit. Ya, setidaknya semua soal bisa kukerjakan dengan baik dan aku yakin seratus persen tidak akan mendapat yang terburuk.
                “Sell, gimana ulangannya??” tanya Eka sewaktu bel istirahat.
                “Yah gitulah. Hehe.”
                “Selline!!!!” terdengar seseorang memanggil namaku dari kejauhan. Rebeca rupanya.
                “Kenapa?” aku berjalan menghampiri Rebeca, meninggalkan Eka dengan izin tentunya.
                “Kata Ibu Rosa, pulang nanti kamu bantuin aku buat laporan pembukuan osis.” Rebeca menjelaskan.
                “Lah? Aku? Pasti kamu yang ngajak kan?” aku mencoba menolak tawaran itu. Terlalu malas untuk mengerjakan sesuatu yang bukan bidangku.
                “Nggak kok. Bu Rosa yang bilang. Swear deeh.”
                “Yaudah.” Ucapku lemas. Harus ada sesuatu yang dikerjakan pulang sekolah. Ah. Kembali, BADMOOD menyerangku.
                ‘Harusnya rebeca tidak kuhampiri tadi.Biar dia aja yang kesana. Udah manggil, nyuruh lagi.’ batinku kesal.
                Tanpa terasa, waktu berlalu cepat. Tak ada berita atau gossip menarik untuk diperbincangkan selama 6 setengah jam belajar disekolah. Hanya sedikit candaan yang nyatanya hanya bisa membuat aku memasang senyum terpaksa.
                “Mana kunci osisnya?” tanyaku dengan nada super sinis.
                “Nih.” Rebeca mengulurkan tangannya memberi kunci ruang OSIS.
                Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Masih banyak anak berkeliaran termasuk anak yang satu itu. Perlahan, aku melihat Joseph berjalan sigap menuju tempat aku berdiri sambil membuka kunci ruangan. Joseph? Kesini? Atau mataku sudah terhipnotis oleh laki-laki itu?

Selasa, 11 Desember 2012

Maybe..♥ #4


                Senin. Baru kemarin aku pulang dari perjalanan melelahkan untuk kemah dengan adik kelas dan anggota OSIS, dan hari ini sudah kembali masuk ke sekolah seperti biasa. Melelahkan menjadi seorang pelajar. Berhadapan dengan sekian banyak tugas yang menumpuk selama 3 hari sebelumnya. Mengharap guru memberikan dispensasi meskipun rasanya terlalu mustahil.
                “Hai sell, gimana kemahnya? Seru gak seru gak?” tanya Yayas sumringah ketika baru saja aku meletakkan tas di kursi kayu nomor dua. Hari ini rolling tempat duduk. Dan ini waktuku untuk duduk di  barisan kedua.
                “Hai. Gak ah, biasa aja… tapi lumayan juga sih soalnya………” seketika ucapanku terputus. Tak sadar dengan apa yang akan aku ucapkan lebih lanjut. Sesuatu yang sama sekali tidak ingin aku katakan kepada siapapun tanpa terkecuali keluargaku yang semalaman habis menjadi stalker berat untukku. Mengintai dan menghujam habis-habisan dengan ungkapan ‘ciye’ yang kurasa berlebihan.
                “Soalnya apa Sel?”
                Oh tidak! Tentu saja aku tak akan mengungkapkan yang sebenarnya. “Ya, soalnya kemahnya itu bukan di sekolah. Seenggaknya refreshing, meskipun agak ngebosenin. Eh Yas, aku pinjem catetan kamu ya selama aku gak masuk. Boleh?” tanyaku mengalihkan pembicaraan tentang kemah yang tidak jelas.
                “Ya. Besok semuanya akan kubawa. Atau mau pinjam hatiku juga? Hahaha” tawa kecil meledak tanpa kecetaran yang luar biasa.
                “Iya, kalo bisa aku bungkus. Aku masukkin kedalem kantong plastic item terus aku buang jauh-jauh ke sungai deket sekolah. Puas kamu?” jawabku geram menanggapi lirikan mata genit Yayas yang sungguh tidak kusukai.
                “Selooow bray.”
                Aku menghembuskan nafas lega. Aku berhasil membuat alasan yang meyakinkan seseorang untuk tidak menjadi stalker seperti yang lainnya.
                “Sel.” panggil Rebeca sewaktu bel istirahat berbunyi.
                “Apa ca?”
                “Kamu sama Joseph jadian ya?” tanya Rebeca penuh rasa ingin tahu yang mendalam. Apa? Aku? Joseph? Kenapa Rebeca bisa mengatakan hal itu? Aneh!
                “Nggak lah ca! kamu ih suka sembarangan. Kata siapa juga.” Jawabku santai diselingi beberapa tawa kecil.
                “Ini. Si Joseph buat status ‘Taken’ di BBM.” Rebeca menunjukkan ponsel blackberry hitamnya kearah mataku yang hampir panas melihat status tak disangka itu. TAKEN! Rasanya baru 3 hari yang lalu Joseph mengatakan sesuatu yang kurasa… special. Kenapa secepat ini ia berubah? Kurasa aku butuh pergi sekarang! Inikah yang harus aku tunjukkan kepada Rebeca kalau aku.. cemburu? Tapi tunggu. Bukankah Joseph bilang ia… Ah sudahlah! Tidak penting! Kurasa omongan laki-laki hanya sebuah ke-bullshit-an.

Sabtu, 08 Desember 2012

Maybe..♥ #3


                Ini waktunya api unggun. Malam kamis yang penuh keharuan. Haru karena aku membayangkan sesuatu yang sama sekali tidak ingin aku bayangkan. Kejadian satu bulan lalu dan kejadian 1 tahun lalu. Kenapa Januari begitu memusingkan? Tidakkah aku bisa bernafas lega untuk malam ini? Kulihat semua anak tersenyum bangga, tertawa bersama sambil membuat berbagai menu makanan. Kenapa aku tidak mengikuti mereka? Kurasa aku akan membaik, segera.
                “Hai Eca. Lagi ngapain?” tanyaku basa-basi untuk menghilangkan ngantuk yang mulai bersemi jam 8 malam.
                “Kamu gak liat? Aku lagi bakar jagung sayang.” Jawab Rebeca mungkin dengan perasaan sedikit kesal.
                “Boleh aku coba satu?”
                “Kamu mau bakar atau makan?” Rebeca menanyakan pertanyaan itu dengan nada sungguh mengancam.
                “Kamu mau tau aja atau mau tau banget?” tanyaku dengan secercah tawa yang seketika lenyap.
                “Aku mau Javen.” Jawab Rebeca singkat sambil mengarahkan senyum termanisnya kea rah Javen yang sedang bermain gitar lagu Jason Mraz.
                Aku…. Aku hanya tersenyum miris. “Ciee yang udah balikan. PB (pajak balikan) nya mana?”
                “PB gak jamann tauukk sel.”
                Oh iya. Kurasa aku akan bertambah miris disini. Rabu kah hari kesialan-ku? Atau memang sudah takdirku untuk mendengar sesuatu yang tidak ingin aku dengar. Lebih baik aku pergi.
                “Aku ke tenda dulu ya, ca. Bosen.”
                “Katanya tadi mau nyoba satu. Nih jagungnya.” Ucap Rebeca sambil menyodorkan jagung bakar yang sedikit gosong buatannya.
                Aku tersenyum menggeleng. Meninggalkan tempat itu saat itu juga. Kurasa, aku butuh kesunyian. Oh Lord! Apa aku seburuk ini?
***
                Pagi Kamis. Kuharap, aku tidak akan merasakan hal yang sama untuk kesekian kalinya. Ya, kuharap.
                “Pagi Selline.” Sapa Rebeca yang baru saja sehabis dari kamar mandi.
                “Pagi.” Jawabku singkat. Entah kenapa, agaknya… aku malas untuk menghiraukan Rebeca untuk hari ini. Entah kenapa, aku berharap ada Joseph disampingku. Sama halnya dengan Rebeca yang selalu ditemani Javen hari ini.
                “Bosen ya kemah gak jelas kayak gini. Cuma bimbing adek kelas.” Kata Joseph tiba-tiba muncul dibelakangku yang sedang duduk dirumput menunggu giliran untuk menyampaikan pesan kepada adik kelas yang akan mulai lomba memasak.
                “Kamu betul. Dan aku gak suka suasana kayak gini.”
                Joseph tersenyum. “Mau ini?” Joseph menyodorkan sebuah barang tak jelas berwana biru yang berbentuk kotak biasa, namun terbuat dari kaleng. Kurasa itu hanya makanan, yang akan menghiburku dengan rasa suntuk ini.
                “ini apa? Makanan? Aku sudah kenyang.” tanyaku dengan rasa keingintahuan yang sudah memuncak.
                “Kalo kamu pengen tau, kamu harus pegang benda ini. Dan kalo kamu pegang, berarti kamu terima.” Ucap Joseph jelas dan penuh semangat. Beda dengan ku yang sedang lunglai bagai mayat hidup.
                “Sini.” Ujarku sambil membuka telapak tangan bersiap menerima benda itu. Aku tak butuh waktu untuk main-main. Aku sudah bosan dan saat ini segala sesuatunya ingin kubuat berjalan lebih cepat.
                Joseph menyodorkan benda itu. Aku membuka tutupnya perlahan.
                “Waw..” ucapku singkat dengan penuh perhatian untuk isi didalamnya.
                Joseph tersenyum, “Hm, itu miniature keluarga doraemon. Kalau kamu tekan tombol merah itu, lampu dari setiap miniatur akan menyala. Biar kupraktikan.” Joseph menekan tombol merah. Benar. Kilauan cahaya memukau dari kotak tak jelas yang sekarang menjadi milikku. “Kalo kamu tekan tombol yang kuning, Cuma kotaknya yang ada lampu, kalo yang hijau, kotak ples miniaturnya bercahaya. Kamu suka?” Joseph menjelaskan panjang lebar. Sementara aku tak begitu memerhatikan, aku terlalu asyik mengamati miniature itu.

Selasa, 04 Desember 2012

Unforgettable Experience!


Yaampun swear! Baru kali ini punya pengalaman jalan sama temen yang bener-bener udah kayak jadi bolang ! Wawaah, makasih banyak buat @cindyBsimpson @NandaPutri1911 @yudaprawirahadi @ariefrahmanAR yang udah nemenin a long road hari ini :3
Pertama, dimulai dari kerumah saya buat ngumpul sekaligus nunggu waktu pergi buat ke candika. Tentunya buat denger hasil pengumuman lomba padus senin kemarin. Ada 41 peserta (kalo ga salah) yang ikut dari @SMKXAVERIUSPLG, diantaranya saya@cindyBsimpson@NandaPutri1911, dan @ariefrahmanAR. Gak cuma sampe dirumah saya buat kocak-kocakan, tim BOLANG nerusin buat segera ke candika (km 5,5). Awalnya sih gak ada yang nyenengin yah, cuma simple, di busway cuma diem sambil dengerin lagu galau yang tentunya disetel di busway. Meskipun sempet debat karna agak takut salah berhenti di halte. Hehe._.v

Udah sampe di halte rumah sakit mata setelah transit busway, tim bolang ngelanjutin perjalanan ke candika meskipun swear! gak tau bener arahnya. Tapi sih kata si mas mas busway kearah kiri. Yaudah diikutin ajadeh. Sumpah! saya sama temen-temen saya beneran lupa loh waktu senin kemaren pergi, soalnya gak terlalu merhatiin jalan. Yang saya tau ada museum balaputradewa. Udah itu aja.

Sampe jalan gak lama, ada warung kecil. Nanya deh sama tuh pemilik warung dimana candika, katanya jalan terus aja, pas ada belokan ya belok. Wah dengan semangatnya jalan lurus. Gataunya? 5 ekor anjing ngeguk-guk gaberenti sambil nyoba buat lompatin pager yang saya rasa gak tinggi-tinggi amat. Sumpah! kaget dan reflek, saya sama keempat temen bolang saya langsung lari tanpa tujuan. Yaampun udah mau pingsan rasanya. Ditambah jalan yang semakin memuncak dan capek pake *banget*. Akhirnya udah dicoba buat ngambil batu yang ada di pinggir jalan. Dengan perasaan masih super lemes dan takut, nyoba buat ngelewatin anjing-anjing (yang sebenernya lucu) tapi ganas nya minta ampun. Dan lagi. Rombongan bolang saya pada lari. Sumpaah gakk kuattt!!!

Sampe akhirnya, mutusin buat nanya orang yang lagi nyuci mobil, eh pas ditanya candika dimana orang itu bilang kagak tau. Beh! makasih banyak buat orang baju biru itu ya yang udah ga tau jalan dan ngetawain pas saya sama temen-temen saya lari karna anjing. Udahdeh, kembali ke warung dan nanya ada jalan lain atau enggak buat kesana. Dan apa coba kata yang punya warung?GAK ADA! Lemes, letih, lunglai rasanya. Super speechless! Demi pengumuman lomba udah rela buat kesana dan tau-taunya?...

Langsung deh saya telpon temen saya @RobertNicoPutra yang saya kira udah nyampe, eh tautau masih di jalan. Yaampun kasian banget ya nasib. Masih dengan kaki yang udah capek minta ampun, ngelanjutin perjalanan ke Candika. Awalnya ga berani, tapi setelah @yudaprawirahadi nyoba buat jalan pelan-pelan. Akhirnya, Tuhan memberkati banget!! Udah ngucap syukur!! Demi deh, semuanya karna Tuhan. Makasih yaTuhan. Akhirnya rintangan yang bagi kami susah pake banget itu selesai. Cukuptau ya buat yang punya rumah beranjing 5 itu :")

sampe diujung jalan, entah kemana arah, masuk deh ke belokan pertama, eternyata salah. Untung ada orang yang baik dan mau kasih tau arah. Sampe lagi ke pertigaan, sumpah kali ini udah capek ! Kaki udah lemes dan gak kuat jalan. Gak ada orang. Sepi dan pasrah._. Untungnya @ariefrahmanAR ngeliat bus-bus didepan sana. Eternyata, bus itu busnya peserta lomba yang dateng hari ini. Alhamdulillah :3 akhirnya nemu juga candika yang udah ngebuat perjalanan jadi kayak bolang :33 tapi tntunya ga langsung ke candika dong, masih sempet foto dijalan yang sepi itu meskipun kaki udah agak lemes.

Sampe disana ehada adek-adek SMP nanya, "Dari SMA mana kak?" Langsung dijawab kalo kami dari @SMKXAVERIUSPLG, spontan si adek bilang kalo SMK Xaverius juara 1!! Yaampun demiapapun, langsung lari kedalem dan nemuin temen-temen lain yang udah nyampe termasuk si @RobertNicoPutra yang tadinya masih dijalan.
"Juara berapa nic?" dengan penuh rasa kepo saya nanya ke nico, Etaunya apa? Gak juara. Sumpah saya agak lemes, ditambah sama Ibu Yovita yang udah masang muka lemes. tautaunya? Kak Risma dan @gituttt  langsung bawa piala keluar. Dan tau juara berapa? 1 coy 1!! Ah yaampun super speechless dan cuma bisa senyum bangga karna ga nyangka bisa juara1. Sedangkan di twitter marak-maraknya orang ngomongin sekolah lain yang juara 1. Ah makasih bangetbuat Bu Yovita, Mas Dicky, Bu Wiwid, Bu Agatha yang udah setia ngelatih SMK Xaverius Voice sampe jadi juara 1 lomba paduan suara se-Palembang!!

Tentunya gak sia-siain waktu dong. Langsung foto bareng piala dan temen-temen di candika yang menurut saya bagus, karna ijo-ijo gitu hehe,_,V Makasih ya tementemen bolang tercintah:3 Makasih untuk the best experience selama tahun 2012 nyaaa :33

Ini foto-fotonya, saya yang pake jaket, arief yang pake rompi, nanda yang paling tinggi, cindy yang pake tas ungu, dan yuda pake tas item ;;)













Sabtu, 01 Desember 2012

HALO DESEMBER!


Yaampun, gak kerasa udah bulan desember. Kenapa tahun 2012 berasa cepet ya? Entah deh, yang jelas saya suka desember, entah kenapa, diantara semua bulan-bulan dari bulan 1-12, bulan yang paling saya tunggu-tunggu ya bulan 12. DESEMBER! Mungkin karna banyak liburnya? Mungkin juga karna bisa ngumpul sama temen-temen tanpa batas waktu karna desember sekolah gaada KBM. Yang jelas bukan karna ulang tahun saya... karna saya gak ulang tahun bulan desember. Hehe. Dan juga bukan karna momen momen spesial yang gak pengen saya kasih tau.. Tapi emang gak ada spesialnya.

Berhubung ini masih tanggal 1 Desember, saya harap saya gak telat buat wishes ya. Meskipun udah hampir jam 8 dan sebentar lagi Indonesia vs Malaysia mau mulai (jadi gak nyambung..)
#DecemberWish seenggaknya semua ulangan gak remed, Amin o:)
#DecemberWish lebihlebihlebih happy dan have fun 
#DecemberWish semoga bisa wujudin impian 3 bulan lalu, hmm (agak miris)
#DecemberWish semoga makin kompak sama teenXAKOneXa 
#DecemberWish semoga gak ada nangis-nangis gaje 
#DecemberWish semoga teater teenXAKOneXa jadi
#DecemberWish semoga lebihlebihlebih dari bulan november ;;)
#DecemberWish semoga lomba nanti menang;;)
#DecemberWish apapun yang ngebuat saya happy, please come! 

Ya, 9 wishes aja, dan penuh makna... buat saya. 

Sebenernya saya juga nunggu tanggal sih, 12-12-2012. Angka yang bagus gituu... Dan kepengen buat unforgettable moment. Tapi sampe sekarang pun belum ada pikiran, hehe._.v Entahlah bakal jadi apa hari yang saya tunggu-tunggu itu. Semoga semuaa wish saya kesampean ya:) Amin.