Jumat, 30 November 2012

HELLO GOODBYE


"Dia harus membantu dirinya sendiri, minta dia berhenti untuk marah pada keadaan" -Hello Goodbye
"Kamu jgn marah sama perpisahan. Memaki perpisahan sama aja kamu mengutuk pertemuan"-Hello Goodbye
"Gimana kamu bisa mencapai tujuan kamu itu, kalau kamu tidak tau titik awalnya." -Hello Goodbye
"Hidup saya dimulai begitu ibu melambaikan tangan kpd saya melepas saya dari rumah."-Hello Goodbye
"Terlalu fokus sama tujuan terkadang buat kita suka lupa untuk nikmatin perjalanan" -Hello Goodbye


Minggu lalu tepatnya hari Kamis tanggal 22 November, KI mengajak beberapa Haebaragi yang beruntung menyaksikan premiere film Indonesia terbaru berjudul “Hello Goodbye”.

Film Indonesia yang dibintangi oleh pasangan kekasih Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan ini dan semuanya bersetting di Korea dan pertama kali telah diputar di ajang festival film kelas dunia, Busan International Film Festival 2012.

Film ini sendiri bercerita tentang seorang wanita bernama Indah (diperankan oleh Atiqah Hasiholan) yang bekerja di cabang KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Busan, Korea Selatan dan seorang pelaut asal Indonesia bernama Abi (diperankan oleh Rio Dewanto). Kisah Indah dan Abi bermula ketika Abi terpaksa diturunkan dari kapal tempat ia bekerja karena mengalami serangan jantung mendadak. Kapal tempat Abi bekerja hanya singgah sebentar di Busan untuk menurunkan Abi yang kondisinya parah saat itu. Karena dia adalah warga negara Indonesia,maka pihak KBRI pun memutuskan untuk menugaskan Indah sebagai penanggung jawab atas keberadaan Abi di Busan selama ia sakit.

Indah awalnya tak sepenuh hati untuk mengerjakan tugasnya mendampingi Abi. Dengan sikap temperamen Abi, Indah pun tak tahan lama-lama berada di dekat Abi. Karena alasan tugas, Indah tetap harus menemani Abi dari hari ke hari. Namun, Abi terus menolak keberadaan Indah disampingnya.

Selain ketidaknyamanan satu sama lain, pemikiran kedua insan ini juga berbeda. Jika Indah meyakini pentingnya sebuah tujuan maka hal tersebut tidak berlaku untuk Abi. Baginya yang terpenting adalah proses atau perjalanan menuju tujuan itu sendiri.

Film “Hello Goodbye” ini mengambil setting seluruhnya di Korea, menampilkan keindahan negeri ginseng serta beberapa kultur dan kebiasaan sehari-hari orang Korea juga bisa dilihat di film ini, seperti padatnya stasiun kereta pada jam-jam sibuk ataupun kegiatan ber-karaoke (noraebang) bersama dengan rekan-rekan kerja setelah jam kantor, semua tersaji dalam film yang juga didukung oleh soundtrack menyentuh hati dari Korea’s Prince of Ballad, Eru dengan lagu berjudul “Blackglasses” sekaligus menampilkan sang penyanyi sebagai cameo dalam film ini.

Dengan adanya berbagai perbedaan diantara Indah & Abi, akankah keduanya bisa belajar memahami perasaan satu sama lain dan mengatasi bagaimana sulitnya tinggal di negeri orang yang jauh dari sanak keluarga seperti yang dirasakan Indah, semuanya bisa terjawab lewat film “Hello Goodbye” yang baru aja tayang kemaren. Happy watching ya ^o^




Kamis, 29 November 2012

Maybe..♥ #2


                Kembali, aku diam ditempat duduk. Menatap wajah papan tulis putih yang sudah menanti untuk diisi dengan beribu angka-angka yang tak jelas. Matematika.
                “Sel, kamu ngerti ga?” tanya Eka yang tepat duduk di belakang kursiku.
                Aku tak sama sekali bermaksud untuk menoleh ke belakang, hanya ingin menjawab pertanyaan Eka dengan menatapnya. Tetapi kenapa mataku tertuju kepada dia lagi? Kepada Joseph!
                “Aku ngerti dikit, ka.” Jawabku singkat sembari membalikkan badan dan tanpa kesadaran yang banyak aku merasa... sedikit kesal. Tunggu! Untuk apa aku kesal? Dia bukan siapa-siapa. HELLO! Ini real world Selline!!
                Ya, ada yang berbeda dariku. Aku merasa Joseph adalah suatu ancaman bagiku. Lagi, aku mencoba untuk menghilangkan pikiran kacau yang semakin melunjak didalam otak yang seakan beku sesaat. Untuk apa aku peduli tentangnya! Mau dia senyum kek, ketawa kek, atau ngobrol sama temennya, itu bukan urusanku!
                “Ca, pulang ga?” tanyaku saat bel pulang sekolah berdering keras.
                Rebeca satu per satu memasukkan buku ke dalam tas pink miliknya, Ia mengangguk. Ya, aku memang harus mengerti, Rebeca sedang dalam kondisi tidak baik. Ia baru saja putus dengan pacarnya, Javen yang sudah anniv sampai 4 bulan. Entah kenapa, aku merasa agak senang. Eh tunggu! Siapa Javen?

***
                Aku terbaring pulas dikamar bercat warna permen blaster, menghadap ke handphone china yang masih aku genggam, bersiap untuk mengganti musik mp3 yang sedang kuputar dari handphone itu.
                One message come!
                Sesegera mungkin aku duduk, mengamati isi pesan. Dari Joseph. Aku terbangun dari posisi pulas-ku dan secepat mungkin menekan satu per satu huruf di ponsel itu.
Joseph : Siang ;;)
Selline  : Siang.
Joseph : Lagiapa sell?
Selline  : Lagi denger lagu maroon5-payphone, kamu jos?
Joseph : Aku lagi denger lagu juga, lagu bruno mars-marry you, plus bales sms kamu. Hehe. Ohiya, aku mau ngomong sesuatu. Boleh?
Selline  : Apa?
(Aku berharap. Berharap dia akan kembali. Kembali untuk menjadi apa yang aku inginkan. Sekian.)
Joseph : Masalah seminggu lalu, aku ga marah, Cuma agak hurt aja. Tapi sekarang aku udah mendingan, jadi itu bukan masalah.
Selline  : Ohya? Hm, iyaJ lagian aku juga udah ga permasalahin lagi. Cuma temen-temen aja yang kadang agak ngeselin, hhe
Joseph : Sel..
Selline  : ya jos, apa?
SMS terakhir aku untuk Joseph hari itu. Entah kenapa dia tidak membalas pesan itu. Aku tidak terlalu memikirkannya. Aku hanya sedikit lega, setidaknya aku sudah resmi kembali berteman dengannya. Ya, sebatas teman pun tak apa. Tapi aku sedikit ragu, mungkinkah karna Melisa? Melisa yang kulihat sedang akrab bersama Joseph saat aku tak sengaja dan sama sekali tidak ingin untuk melihatnya.
***
                Satu bulan berlalu. Bulan Desember! Ya, aku suka desember, aku suka natal, aku suka hari ulang tahunku. Tapi aku tak merasakan semuanya bulan kemarin. Sampai saat tahun baru inipun aku hanya bisa terdiam dan terpaku menatap rintik hujan yang masih deras turun dari langit yang semakin gelap.
                Satu bulan lalu, saat dimana aku harus mengucapkan kata-kata yang sama sekali tidak ingin aku katakan untuknya. Maaf. Aku hanya bisa mengingatnya. Terlihat bodoh! Menyia-nyiakan apa yang ada. Ya, kurasa aku akan membaik. Membaik dan semakin membaik, setidaknya untuk saat ini aku harus bersiap untuk mengemas barang-barangku dan bersiap untuk menanti kemah. Kemah kesekian kalinya untukku. Ya, tentunya ada Joseph disana.
                “Sel, kemahnya berapa hari?” tanya Yayas yang berdiri sambil membantuku membawa tas kecil.
                “Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu. Panjang kan? Hhe” Aku mulai mengangkati barang-barang bawaanku kebagasi bus sekolah yang akan melaju setengah jam lagi.
                “Lama ya.. Bakalan micyumicyu deh akyuu. Hihi”

Selasa, 27 November 2012

Maybe.. ♥ #1


 Aku suka hujan, aku suka sungai, aku suka laut, aku suka pantai, aku menyukai air. Air yang membuatku terinspirasi akan segala sesuatu tentang dia. Kadang, hanya dengan melihat air, aku bisa merasakan suatu perasaan yang bisa membuat jantungku berdegup kencang, kadang hanya dengan meneguk segelas air, aku bisa menyadari bahwa aku sedang butuh suasana kedamaian, bukan kedamaian yang bisa dilihat oleh mata. Tapi, kedamaian yang bisa dirasakan oleh hati.
 Sore kelam, minggu membosankan. Haruskah seperti itu siklus kehidupan yang aku jalani? Penuh dengan ketidaksempurnaan. Haruskah aku mengeluh? Ditengah celotehan teman-temanku yang tak kunjung usai. Bagi mereka, akan selalu ada cerita disetiap cela kekosongan. Kapan aku akan merasakan kedamaian itu? Kedamaian yang aku pernah rasakan sebelumnya, dan kedamaian pertama dan mungkin terakhir bagiku.
Aku menatap secangkir selasih yang sudah diseduh kedalam sebuah cangkir bening. Indah, biji selasih hitam kecil menari-nari didalam air. Lamunanku dikejutkan oleh kedatangan temanku yang cukup mengagetkan..
“Sel, di WC-mu lampunya lagi rusak ya? Kok aku kesana tadi lampunya gak hidup?” ujarnya sambil meneguk segelas selasih yang telah aku seduh.
Aku menggeleng pasti, “Nggak, ca. Emang susah hidup, stopkontaknya agak konslet gitu.”
Rebeca menanggukan kepala, dan kembali meneguk segelas selasih itu. “Sel, gimana kamu sama Joseph?”
Lagi dan lagi. Sesuatu yang tidak ingin aku dengar. Pertanyaan yang tidak ingin aku jawab dan aku harus jawab. “Nggak tau.” Ucapku singkat dan penuh rasa ragu didalam hati.
Suasana hening, sesaat aku terpikir kejadian itu. Ya, satu minggu lalu. Haruskah aku yang meminta maaf atas kesalahan yang tidak jelas? Aah tunggu! Siapa Joseph? Dia bukan pacarku, bukan teman spesial. Kenapa aku harus begitu memikirkannya? Tinggal jawab ‘dia bukan pacarku’ dan ‘aku tidak tau tentang dia’. Tapi kenapa berat?

Wishing on a paper boat ~

Lagi. hari ini saya kembali muncul untuk kasih posting baru tentang perahu kertas. Entah kenapa, setelah beberapa waktu lalu baca novel perahu kertas, saya jadi keterusan inget tentang kebiasaan Kugy Karmachameleon buat perahu yang dialirin ke sungai. Dan akhirnya, tadi pas bareng sama temen-temen saya, impian saya kesampean (mulai agak badai) .

Diawali pas ngeliat rintik hujan yang perlahan semakin deres dan buat di sekeliling rumah saya penuh air dan ditambah ngeliat air di bawah jembatan deket rumah saya yang lagi full-fullnya, saya nyoba ciptain suatu ide. Ya, buat-buat perahu kertas gitu. Dan ternyata semua temen cewek yang lagi pada dirumah saya ikutan, hehe._.v Didalem setiap perahu, setiap anak punya wish yang gatau apaaja isinya, karna itu secret wishes. Dan tentunya saya juga dong. Kalo ga salah ada 5 wish yang saya buat tadi. Semuanya berhubungan dengan desember kaliya.__.

Diantara semua wish yang saya tulis, saya ngerasa agak sedikit nyesel, karna ketinggalan satu wish. Wish yang emang ga penting-penting amat, tapi saya kepengen wish itu terkabul. Ah, udalah ya, kalo diinget ngerasa agak nyesek dan akhirnya jleb. Yang pasti, di wish itu, saya tetep nyantumin satu kata : 'NEPTUNUS', Ya, bukannya plagiatan dari perahu kertas yang ada di novel atau film, tapi barangkali, semua wish saya terkabul. Who knows? :)

"I wanna make a paper boat! Yes, now. I love rain and i will make something good in every thing i love" -I think it before i make a paper boat


Sehari sebelum perang!

Perang akan segera dimulai. Harap seluruhnya membaca laptop dan menulis tweet galau. (lah? gaje) Ga kerasa ya, bentar lagi bakalan ujian semester. Eh, ralat. Besok udah ujian semester. Amsams! Kok 6 bulan di SMK berasa cepet banget ya? Karna temen-temennya kah? Atau emang jam udah dipercepet? Yang jelas rasanya masih pengen balik jadi anak baru lagi.

Ah, sehari sebelum ujian semester pun saya masih blogging, tweeting, hellowing, masih buka we heart it, tumblr.. berasa santaaaaaai banget, padahal ujian besok akuntansi! Oh. cukuptau aja ya besok udah ulangan.  Tetep senyum semanis-manisnya (meskipun gak manis) waktu ngadepin ujian. Seenggaknya saya minta pake banget, semua ujian semester kali ini, nama saya gak ada di papan remedial. (amin)

Satu hari sebelum ujian. Libur sih libur, tapi tentunya tetep ngumpul sama temen-temen, dirumah saya. Hehe._.v Bilangnya sih emang mau belajar, dari jam setengah 9 udah nangkring dirumah saya sampe jam 2 siang. Wahwah. Sebenernya sih ga belajar banyak, cuma 1 jam diantara 4 jam lainnya. Hehe._. (maafkan lah dosa umat-Mu ini yaTuhan) .. Bukan karna males loh. Tapi karna dirasa udah ngerti, dan yang ga ngerti itu, gaada yang bisa. Mau digimanain pun belajarnya gabakal selesai kalo nyari sesuatu yang emang sama sekali ga dimengerti. Yaudah, diputusin buat stop belajar dan main.. Main permainan apapun yang seru dan tentunya ga ngebosenin, meskipun suasana hujan diluar yang ga berenti-berenti. Dan meskipun gatau apakah kita bakal pusing main ujan-ujanannya hhe

Makasih yaah buat vio, novia, eka, debby, pupu, cindy, merry, agatha, mona, nico, arief, albert, stefanus, dan tendri hari ini buat seneng-senengnya. Semoga abis ujian masih bisa kumpul-kumpul lagi ya:3 Salam cemann! ^^