Rabu, 26 Desember 2012

Maybe..♥ #5


                ‘Tuhan, bawalah aku kedalam kedamaian-Mu.’ tanpa sadar, aku mengucapkan kata-kata itu dalam doaku. Aku tidak bermaksud banyak untuk bisa mengucapkan kata-kata itu. Hanya saja, aku sudah lelah menghadapi apa yang sedang aku hadapi. Apa yang mereka rasa hanya masalah kecil dan tak ada artinya, ternyata bisa membuatku menangis meskipun tak sebanding untuk semuanya.
                “Selline, belum tidur?” tanya kakakku yang berdiri didepan pintu menghadap kearahku yang masih terbaring di kasur sambil memegang handphone berharap sesuatu.
                “Gak bisa tidur.” Ucapku ringan.
                Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tak ada alasan yang pasti untuk alasan kenapa aku sulit untuk tidur. Aku hanya saja, sedikit merasakan perasaan mengganjal dan besar penasaran. Ya, penasaran karena Joseph. Tapi aku harap, perasaan penasaran ini tidak lama. Dan kuharap, apa yang dulunya tidak kupercayai ini akan segera hilang. ‘CINTA’.
***
                Pagi ini mood yang tadinya sedikit buruk, sepertinya tidak terlalu terasa. Mungkin karena ulangan matematika tadi tidak terlalu rumit. Ya, setidaknya semua soal bisa kukerjakan dengan baik dan aku yakin seratus persen tidak akan mendapat yang terburuk.
                “Sell, gimana ulangannya??” tanya Eka sewaktu bel istirahat.
                “Yah gitulah. Hehe.”
                “Selline!!!!” terdengar seseorang memanggil namaku dari kejauhan. Rebeca rupanya.
                “Kenapa?” aku berjalan menghampiri Rebeca, meninggalkan Eka dengan izin tentunya.
                “Kata Ibu Rosa, pulang nanti kamu bantuin aku buat laporan pembukuan osis.” Rebeca menjelaskan.
                “Lah? Aku? Pasti kamu yang ngajak kan?” aku mencoba menolak tawaran itu. Terlalu malas untuk mengerjakan sesuatu yang bukan bidangku.
                “Nggak kok. Bu Rosa yang bilang. Swear deeh.”
                “Yaudah.” Ucapku lemas. Harus ada sesuatu yang dikerjakan pulang sekolah. Ah. Kembali, BADMOOD menyerangku.
                ‘Harusnya rebeca tidak kuhampiri tadi.Biar dia aja yang kesana. Udah manggil, nyuruh lagi.’ batinku kesal.
                Tanpa terasa, waktu berlalu cepat. Tak ada berita atau gossip menarik untuk diperbincangkan selama 6 setengah jam belajar disekolah. Hanya sedikit candaan yang nyatanya hanya bisa membuat aku memasang senyum terpaksa.
                “Mana kunci osisnya?” tanyaku dengan nada super sinis.
                “Nih.” Rebeca mengulurkan tangannya memberi kunci ruang OSIS.
                Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Masih banyak anak berkeliaran termasuk anak yang satu itu. Perlahan, aku melihat Joseph berjalan sigap menuju tempat aku berdiri sambil membuka kunci ruangan. Joseph? Kesini? Atau mataku sudah terhipnotis oleh laki-laki itu?

Selasa, 11 Desember 2012

Maybe..♥ #4


                Senin. Baru kemarin aku pulang dari perjalanan melelahkan untuk kemah dengan adik kelas dan anggota OSIS, dan hari ini sudah kembali masuk ke sekolah seperti biasa. Melelahkan menjadi seorang pelajar. Berhadapan dengan sekian banyak tugas yang menumpuk selama 3 hari sebelumnya. Mengharap guru memberikan dispensasi meskipun rasanya terlalu mustahil.
                “Hai sell, gimana kemahnya? Seru gak seru gak?” tanya Yayas sumringah ketika baru saja aku meletakkan tas di kursi kayu nomor dua. Hari ini rolling tempat duduk. Dan ini waktuku untuk duduk di  barisan kedua.
                “Hai. Gak ah, biasa aja… tapi lumayan juga sih soalnya………” seketika ucapanku terputus. Tak sadar dengan apa yang akan aku ucapkan lebih lanjut. Sesuatu yang sama sekali tidak ingin aku katakan kepada siapapun tanpa terkecuali keluargaku yang semalaman habis menjadi stalker berat untukku. Mengintai dan menghujam habis-habisan dengan ungkapan ‘ciye’ yang kurasa berlebihan.
                “Soalnya apa Sel?”
                Oh tidak! Tentu saja aku tak akan mengungkapkan yang sebenarnya. “Ya, soalnya kemahnya itu bukan di sekolah. Seenggaknya refreshing, meskipun agak ngebosenin. Eh Yas, aku pinjem catetan kamu ya selama aku gak masuk. Boleh?” tanyaku mengalihkan pembicaraan tentang kemah yang tidak jelas.
                “Ya. Besok semuanya akan kubawa. Atau mau pinjam hatiku juga? Hahaha” tawa kecil meledak tanpa kecetaran yang luar biasa.
                “Iya, kalo bisa aku bungkus. Aku masukkin kedalem kantong plastic item terus aku buang jauh-jauh ke sungai deket sekolah. Puas kamu?” jawabku geram menanggapi lirikan mata genit Yayas yang sungguh tidak kusukai.
                “Selooow bray.”
                Aku menghembuskan nafas lega. Aku berhasil membuat alasan yang meyakinkan seseorang untuk tidak menjadi stalker seperti yang lainnya.
                “Sel.” panggil Rebeca sewaktu bel istirahat berbunyi.
                “Apa ca?”
                “Kamu sama Joseph jadian ya?” tanya Rebeca penuh rasa ingin tahu yang mendalam. Apa? Aku? Joseph? Kenapa Rebeca bisa mengatakan hal itu? Aneh!
                “Nggak lah ca! kamu ih suka sembarangan. Kata siapa juga.” Jawabku santai diselingi beberapa tawa kecil.
                “Ini. Si Joseph buat status ‘Taken’ di BBM.” Rebeca menunjukkan ponsel blackberry hitamnya kearah mataku yang hampir panas melihat status tak disangka itu. TAKEN! Rasanya baru 3 hari yang lalu Joseph mengatakan sesuatu yang kurasa… special. Kenapa secepat ini ia berubah? Kurasa aku butuh pergi sekarang! Inikah yang harus aku tunjukkan kepada Rebeca kalau aku.. cemburu? Tapi tunggu. Bukankah Joseph bilang ia… Ah sudahlah! Tidak penting! Kurasa omongan laki-laki hanya sebuah ke-bullshit-an.

Sabtu, 08 Desember 2012

Maybe..♥ #3


                Ini waktunya api unggun. Malam kamis yang penuh keharuan. Haru karena aku membayangkan sesuatu yang sama sekali tidak ingin aku bayangkan. Kejadian satu bulan lalu dan kejadian 1 tahun lalu. Kenapa Januari begitu memusingkan? Tidakkah aku bisa bernafas lega untuk malam ini? Kulihat semua anak tersenyum bangga, tertawa bersama sambil membuat berbagai menu makanan. Kenapa aku tidak mengikuti mereka? Kurasa aku akan membaik, segera.
                “Hai Eca. Lagi ngapain?” tanyaku basa-basi untuk menghilangkan ngantuk yang mulai bersemi jam 8 malam.
                “Kamu gak liat? Aku lagi bakar jagung sayang.” Jawab Rebeca mungkin dengan perasaan sedikit kesal.
                “Boleh aku coba satu?”
                “Kamu mau bakar atau makan?” Rebeca menanyakan pertanyaan itu dengan nada sungguh mengancam.
                “Kamu mau tau aja atau mau tau banget?” tanyaku dengan secercah tawa yang seketika lenyap.
                “Aku mau Javen.” Jawab Rebeca singkat sambil mengarahkan senyum termanisnya kea rah Javen yang sedang bermain gitar lagu Jason Mraz.
                Aku…. Aku hanya tersenyum miris. “Ciee yang udah balikan. PB (pajak balikan) nya mana?”
                “PB gak jamann tauukk sel.”
                Oh iya. Kurasa aku akan bertambah miris disini. Rabu kah hari kesialan-ku? Atau memang sudah takdirku untuk mendengar sesuatu yang tidak ingin aku dengar. Lebih baik aku pergi.
                “Aku ke tenda dulu ya, ca. Bosen.”
                “Katanya tadi mau nyoba satu. Nih jagungnya.” Ucap Rebeca sambil menyodorkan jagung bakar yang sedikit gosong buatannya.
                Aku tersenyum menggeleng. Meninggalkan tempat itu saat itu juga. Kurasa, aku butuh kesunyian. Oh Lord! Apa aku seburuk ini?
***
                Pagi Kamis. Kuharap, aku tidak akan merasakan hal yang sama untuk kesekian kalinya. Ya, kuharap.
                “Pagi Selline.” Sapa Rebeca yang baru saja sehabis dari kamar mandi.
                “Pagi.” Jawabku singkat. Entah kenapa, agaknya… aku malas untuk menghiraukan Rebeca untuk hari ini. Entah kenapa, aku berharap ada Joseph disampingku. Sama halnya dengan Rebeca yang selalu ditemani Javen hari ini.
                “Bosen ya kemah gak jelas kayak gini. Cuma bimbing adek kelas.” Kata Joseph tiba-tiba muncul dibelakangku yang sedang duduk dirumput menunggu giliran untuk menyampaikan pesan kepada adik kelas yang akan mulai lomba memasak.
                “Kamu betul. Dan aku gak suka suasana kayak gini.”
                Joseph tersenyum. “Mau ini?” Joseph menyodorkan sebuah barang tak jelas berwana biru yang berbentuk kotak biasa, namun terbuat dari kaleng. Kurasa itu hanya makanan, yang akan menghiburku dengan rasa suntuk ini.
                “ini apa? Makanan? Aku sudah kenyang.” tanyaku dengan rasa keingintahuan yang sudah memuncak.
                “Kalo kamu pengen tau, kamu harus pegang benda ini. Dan kalo kamu pegang, berarti kamu terima.” Ucap Joseph jelas dan penuh semangat. Beda dengan ku yang sedang lunglai bagai mayat hidup.
                “Sini.” Ujarku sambil membuka telapak tangan bersiap menerima benda itu. Aku tak butuh waktu untuk main-main. Aku sudah bosan dan saat ini segala sesuatunya ingin kubuat berjalan lebih cepat.
                Joseph menyodorkan benda itu. Aku membuka tutupnya perlahan.
                “Waw..” ucapku singkat dengan penuh perhatian untuk isi didalamnya.
                Joseph tersenyum, “Hm, itu miniature keluarga doraemon. Kalau kamu tekan tombol merah itu, lampu dari setiap miniatur akan menyala. Biar kupraktikan.” Joseph menekan tombol merah. Benar. Kilauan cahaya memukau dari kotak tak jelas yang sekarang menjadi milikku. “Kalo kamu tekan tombol yang kuning, Cuma kotaknya yang ada lampu, kalo yang hijau, kotak ples miniaturnya bercahaya. Kamu suka?” Joseph menjelaskan panjang lebar. Sementara aku tak begitu memerhatikan, aku terlalu asyik mengamati miniature itu.

Selasa, 04 Desember 2012

Unforgettable Experience!


Yaampun swear! Baru kali ini punya pengalaman jalan sama temen yang bener-bener udah kayak jadi bolang ! Wawaah, makasih banyak buat @cindyBsimpson @NandaPutri1911 @yudaprawirahadi @ariefrahmanAR yang udah nemenin a long road hari ini :3
Pertama, dimulai dari kerumah saya buat ngumpul sekaligus nunggu waktu pergi buat ke candika. Tentunya buat denger hasil pengumuman lomba padus senin kemarin. Ada 41 peserta (kalo ga salah) yang ikut dari @SMKXAVERIUSPLG, diantaranya saya@cindyBsimpson@NandaPutri1911, dan @ariefrahmanAR. Gak cuma sampe dirumah saya buat kocak-kocakan, tim BOLANG nerusin buat segera ke candika (km 5,5). Awalnya sih gak ada yang nyenengin yah, cuma simple, di busway cuma diem sambil dengerin lagu galau yang tentunya disetel di busway. Meskipun sempet debat karna agak takut salah berhenti di halte. Hehe._.v

Udah sampe di halte rumah sakit mata setelah transit busway, tim bolang ngelanjutin perjalanan ke candika meskipun swear! gak tau bener arahnya. Tapi sih kata si mas mas busway kearah kiri. Yaudah diikutin ajadeh. Sumpah! saya sama temen-temen saya beneran lupa loh waktu senin kemaren pergi, soalnya gak terlalu merhatiin jalan. Yang saya tau ada museum balaputradewa. Udah itu aja.

Sampe jalan gak lama, ada warung kecil. Nanya deh sama tuh pemilik warung dimana candika, katanya jalan terus aja, pas ada belokan ya belok. Wah dengan semangatnya jalan lurus. Gataunya? 5 ekor anjing ngeguk-guk gaberenti sambil nyoba buat lompatin pager yang saya rasa gak tinggi-tinggi amat. Sumpah! kaget dan reflek, saya sama keempat temen bolang saya langsung lari tanpa tujuan. Yaampun udah mau pingsan rasanya. Ditambah jalan yang semakin memuncak dan capek pake *banget*. Akhirnya udah dicoba buat ngambil batu yang ada di pinggir jalan. Dengan perasaan masih super lemes dan takut, nyoba buat ngelewatin anjing-anjing (yang sebenernya lucu) tapi ganas nya minta ampun. Dan lagi. Rombongan bolang saya pada lari. Sumpaah gakk kuattt!!!

Sampe akhirnya, mutusin buat nanya orang yang lagi nyuci mobil, eh pas ditanya candika dimana orang itu bilang kagak tau. Beh! makasih banyak buat orang baju biru itu ya yang udah ga tau jalan dan ngetawain pas saya sama temen-temen saya lari karna anjing. Udahdeh, kembali ke warung dan nanya ada jalan lain atau enggak buat kesana. Dan apa coba kata yang punya warung?GAK ADA! Lemes, letih, lunglai rasanya. Super speechless! Demi pengumuman lomba udah rela buat kesana dan tau-taunya?...

Langsung deh saya telpon temen saya @RobertNicoPutra yang saya kira udah nyampe, eh tautau masih di jalan. Yaampun kasian banget ya nasib. Masih dengan kaki yang udah capek minta ampun, ngelanjutin perjalanan ke Candika. Awalnya ga berani, tapi setelah @yudaprawirahadi nyoba buat jalan pelan-pelan. Akhirnya, Tuhan memberkati banget!! Udah ngucap syukur!! Demi deh, semuanya karna Tuhan. Makasih yaTuhan. Akhirnya rintangan yang bagi kami susah pake banget itu selesai. Cukuptau ya buat yang punya rumah beranjing 5 itu :")

sampe diujung jalan, entah kemana arah, masuk deh ke belokan pertama, eternyata salah. Untung ada orang yang baik dan mau kasih tau arah. Sampe lagi ke pertigaan, sumpah kali ini udah capek ! Kaki udah lemes dan gak kuat jalan. Gak ada orang. Sepi dan pasrah._. Untungnya @ariefrahmanAR ngeliat bus-bus didepan sana. Eternyata, bus itu busnya peserta lomba yang dateng hari ini. Alhamdulillah :3 akhirnya nemu juga candika yang udah ngebuat perjalanan jadi kayak bolang :33 tapi tntunya ga langsung ke candika dong, masih sempet foto dijalan yang sepi itu meskipun kaki udah agak lemes.

Sampe disana ehada adek-adek SMP nanya, "Dari SMA mana kak?" Langsung dijawab kalo kami dari @SMKXAVERIUSPLG, spontan si adek bilang kalo SMK Xaverius juara 1!! Yaampun demiapapun, langsung lari kedalem dan nemuin temen-temen lain yang udah nyampe termasuk si @RobertNicoPutra yang tadinya masih dijalan.
"Juara berapa nic?" dengan penuh rasa kepo saya nanya ke nico, Etaunya apa? Gak juara. Sumpah saya agak lemes, ditambah sama Ibu Yovita yang udah masang muka lemes. tautaunya? Kak Risma dan @gituttt  langsung bawa piala keluar. Dan tau juara berapa? 1 coy 1!! Ah yaampun super speechless dan cuma bisa senyum bangga karna ga nyangka bisa juara1. Sedangkan di twitter marak-maraknya orang ngomongin sekolah lain yang juara 1. Ah makasih bangetbuat Bu Yovita, Mas Dicky, Bu Wiwid, Bu Agatha yang udah setia ngelatih SMK Xaverius Voice sampe jadi juara 1 lomba paduan suara se-Palembang!!

Tentunya gak sia-siain waktu dong. Langsung foto bareng piala dan temen-temen di candika yang menurut saya bagus, karna ijo-ijo gitu hehe,_,V Makasih ya tementemen bolang tercintah:3 Makasih untuk the best experience selama tahun 2012 nyaaa :33

Ini foto-fotonya, saya yang pake jaket, arief yang pake rompi, nanda yang paling tinggi, cindy yang pake tas ungu, dan yuda pake tas item ;;)













Sabtu, 01 Desember 2012

HALO DESEMBER!


Yaampun, gak kerasa udah bulan desember. Kenapa tahun 2012 berasa cepet ya? Entah deh, yang jelas saya suka desember, entah kenapa, diantara semua bulan-bulan dari bulan 1-12, bulan yang paling saya tunggu-tunggu ya bulan 12. DESEMBER! Mungkin karna banyak liburnya? Mungkin juga karna bisa ngumpul sama temen-temen tanpa batas waktu karna desember sekolah gaada KBM. Yang jelas bukan karna ulang tahun saya... karna saya gak ulang tahun bulan desember. Hehe. Dan juga bukan karna momen momen spesial yang gak pengen saya kasih tau.. Tapi emang gak ada spesialnya.

Berhubung ini masih tanggal 1 Desember, saya harap saya gak telat buat wishes ya. Meskipun udah hampir jam 8 dan sebentar lagi Indonesia vs Malaysia mau mulai (jadi gak nyambung..)
#DecemberWish seenggaknya semua ulangan gak remed, Amin o:)
#DecemberWish lebihlebihlebih happy dan have fun 
#DecemberWish semoga bisa wujudin impian 3 bulan lalu, hmm (agak miris)
#DecemberWish semoga makin kompak sama teenXAKOneXa 
#DecemberWish semoga gak ada nangis-nangis gaje 
#DecemberWish semoga teater teenXAKOneXa jadi
#DecemberWish semoga lebihlebihlebih dari bulan november ;;)
#DecemberWish semoga lomba nanti menang;;)
#DecemberWish apapun yang ngebuat saya happy, please come! 

Ya, 9 wishes aja, dan penuh makna... buat saya. 

Sebenernya saya juga nunggu tanggal sih, 12-12-2012. Angka yang bagus gituu... Dan kepengen buat unforgettable moment. Tapi sampe sekarang pun belum ada pikiran, hehe._.v Entahlah bakal jadi apa hari yang saya tunggu-tunggu itu. Semoga semuaa wish saya kesampean ya:) Amin.


Jumat, 30 November 2012

HELLO GOODBYE


"Dia harus membantu dirinya sendiri, minta dia berhenti untuk marah pada keadaan" -Hello Goodbye
"Kamu jgn marah sama perpisahan. Memaki perpisahan sama aja kamu mengutuk pertemuan"-Hello Goodbye
"Gimana kamu bisa mencapai tujuan kamu itu, kalau kamu tidak tau titik awalnya." -Hello Goodbye
"Hidup saya dimulai begitu ibu melambaikan tangan kpd saya melepas saya dari rumah."-Hello Goodbye
"Terlalu fokus sama tujuan terkadang buat kita suka lupa untuk nikmatin perjalanan" -Hello Goodbye


Minggu lalu tepatnya hari Kamis tanggal 22 November, KI mengajak beberapa Haebaragi yang beruntung menyaksikan premiere film Indonesia terbaru berjudul “Hello Goodbye”.

Film Indonesia yang dibintangi oleh pasangan kekasih Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan ini dan semuanya bersetting di Korea dan pertama kali telah diputar di ajang festival film kelas dunia, Busan International Film Festival 2012.

Film ini sendiri bercerita tentang seorang wanita bernama Indah (diperankan oleh Atiqah Hasiholan) yang bekerja di cabang KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Busan, Korea Selatan dan seorang pelaut asal Indonesia bernama Abi (diperankan oleh Rio Dewanto). Kisah Indah dan Abi bermula ketika Abi terpaksa diturunkan dari kapal tempat ia bekerja karena mengalami serangan jantung mendadak. Kapal tempat Abi bekerja hanya singgah sebentar di Busan untuk menurunkan Abi yang kondisinya parah saat itu. Karena dia adalah warga negara Indonesia,maka pihak KBRI pun memutuskan untuk menugaskan Indah sebagai penanggung jawab atas keberadaan Abi di Busan selama ia sakit.

Indah awalnya tak sepenuh hati untuk mengerjakan tugasnya mendampingi Abi. Dengan sikap temperamen Abi, Indah pun tak tahan lama-lama berada di dekat Abi. Karena alasan tugas, Indah tetap harus menemani Abi dari hari ke hari. Namun, Abi terus menolak keberadaan Indah disampingnya.

Selain ketidaknyamanan satu sama lain, pemikiran kedua insan ini juga berbeda. Jika Indah meyakini pentingnya sebuah tujuan maka hal tersebut tidak berlaku untuk Abi. Baginya yang terpenting adalah proses atau perjalanan menuju tujuan itu sendiri.

Film “Hello Goodbye” ini mengambil setting seluruhnya di Korea, menampilkan keindahan negeri ginseng serta beberapa kultur dan kebiasaan sehari-hari orang Korea juga bisa dilihat di film ini, seperti padatnya stasiun kereta pada jam-jam sibuk ataupun kegiatan ber-karaoke (noraebang) bersama dengan rekan-rekan kerja setelah jam kantor, semua tersaji dalam film yang juga didukung oleh soundtrack menyentuh hati dari Korea’s Prince of Ballad, Eru dengan lagu berjudul “Blackglasses” sekaligus menampilkan sang penyanyi sebagai cameo dalam film ini.

Dengan adanya berbagai perbedaan diantara Indah & Abi, akankah keduanya bisa belajar memahami perasaan satu sama lain dan mengatasi bagaimana sulitnya tinggal di negeri orang yang jauh dari sanak keluarga seperti yang dirasakan Indah, semuanya bisa terjawab lewat film “Hello Goodbye” yang baru aja tayang kemaren. Happy watching ya ^o^




Kamis, 29 November 2012

Maybe..♥ #2


                Kembali, aku diam ditempat duduk. Menatap wajah papan tulis putih yang sudah menanti untuk diisi dengan beribu angka-angka yang tak jelas. Matematika.
                “Sel, kamu ngerti ga?” tanya Eka yang tepat duduk di belakang kursiku.
                Aku tak sama sekali bermaksud untuk menoleh ke belakang, hanya ingin menjawab pertanyaan Eka dengan menatapnya. Tetapi kenapa mataku tertuju kepada dia lagi? Kepada Joseph!
                “Aku ngerti dikit, ka.” Jawabku singkat sembari membalikkan badan dan tanpa kesadaran yang banyak aku merasa... sedikit kesal. Tunggu! Untuk apa aku kesal? Dia bukan siapa-siapa. HELLO! Ini real world Selline!!
                Ya, ada yang berbeda dariku. Aku merasa Joseph adalah suatu ancaman bagiku. Lagi, aku mencoba untuk menghilangkan pikiran kacau yang semakin melunjak didalam otak yang seakan beku sesaat. Untuk apa aku peduli tentangnya! Mau dia senyum kek, ketawa kek, atau ngobrol sama temennya, itu bukan urusanku!
                “Ca, pulang ga?” tanyaku saat bel pulang sekolah berdering keras.
                Rebeca satu per satu memasukkan buku ke dalam tas pink miliknya, Ia mengangguk. Ya, aku memang harus mengerti, Rebeca sedang dalam kondisi tidak baik. Ia baru saja putus dengan pacarnya, Javen yang sudah anniv sampai 4 bulan. Entah kenapa, aku merasa agak senang. Eh tunggu! Siapa Javen?

***
                Aku terbaring pulas dikamar bercat warna permen blaster, menghadap ke handphone china yang masih aku genggam, bersiap untuk mengganti musik mp3 yang sedang kuputar dari handphone itu.
                One message come!
                Sesegera mungkin aku duduk, mengamati isi pesan. Dari Joseph. Aku terbangun dari posisi pulas-ku dan secepat mungkin menekan satu per satu huruf di ponsel itu.
Joseph : Siang ;;)
Selline  : Siang.
Joseph : Lagiapa sell?
Selline  : Lagi denger lagu maroon5-payphone, kamu jos?
Joseph : Aku lagi denger lagu juga, lagu bruno mars-marry you, plus bales sms kamu. Hehe. Ohiya, aku mau ngomong sesuatu. Boleh?
Selline  : Apa?
(Aku berharap. Berharap dia akan kembali. Kembali untuk menjadi apa yang aku inginkan. Sekian.)
Joseph : Masalah seminggu lalu, aku ga marah, Cuma agak hurt aja. Tapi sekarang aku udah mendingan, jadi itu bukan masalah.
Selline  : Ohya? Hm, iyaJ lagian aku juga udah ga permasalahin lagi. Cuma temen-temen aja yang kadang agak ngeselin, hhe
Joseph : Sel..
Selline  : ya jos, apa?
SMS terakhir aku untuk Joseph hari itu. Entah kenapa dia tidak membalas pesan itu. Aku tidak terlalu memikirkannya. Aku hanya sedikit lega, setidaknya aku sudah resmi kembali berteman dengannya. Ya, sebatas teman pun tak apa. Tapi aku sedikit ragu, mungkinkah karna Melisa? Melisa yang kulihat sedang akrab bersama Joseph saat aku tak sengaja dan sama sekali tidak ingin untuk melihatnya.
***
                Satu bulan berlalu. Bulan Desember! Ya, aku suka desember, aku suka natal, aku suka hari ulang tahunku. Tapi aku tak merasakan semuanya bulan kemarin. Sampai saat tahun baru inipun aku hanya bisa terdiam dan terpaku menatap rintik hujan yang masih deras turun dari langit yang semakin gelap.
                Satu bulan lalu, saat dimana aku harus mengucapkan kata-kata yang sama sekali tidak ingin aku katakan untuknya. Maaf. Aku hanya bisa mengingatnya. Terlihat bodoh! Menyia-nyiakan apa yang ada. Ya, kurasa aku akan membaik. Membaik dan semakin membaik, setidaknya untuk saat ini aku harus bersiap untuk mengemas barang-barangku dan bersiap untuk menanti kemah. Kemah kesekian kalinya untukku. Ya, tentunya ada Joseph disana.
                “Sel, kemahnya berapa hari?” tanya Yayas yang berdiri sambil membantuku membawa tas kecil.
                “Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu. Panjang kan? Hhe” Aku mulai mengangkati barang-barang bawaanku kebagasi bus sekolah yang akan melaju setengah jam lagi.
                “Lama ya.. Bakalan micyumicyu deh akyuu. Hihi”

Selasa, 27 November 2012

Maybe.. ♥ #1


 Aku suka hujan, aku suka sungai, aku suka laut, aku suka pantai, aku menyukai air. Air yang membuatku terinspirasi akan segala sesuatu tentang dia. Kadang, hanya dengan melihat air, aku bisa merasakan suatu perasaan yang bisa membuat jantungku berdegup kencang, kadang hanya dengan meneguk segelas air, aku bisa menyadari bahwa aku sedang butuh suasana kedamaian, bukan kedamaian yang bisa dilihat oleh mata. Tapi, kedamaian yang bisa dirasakan oleh hati.
 Sore kelam, minggu membosankan. Haruskah seperti itu siklus kehidupan yang aku jalani? Penuh dengan ketidaksempurnaan. Haruskah aku mengeluh? Ditengah celotehan teman-temanku yang tak kunjung usai. Bagi mereka, akan selalu ada cerita disetiap cela kekosongan. Kapan aku akan merasakan kedamaian itu? Kedamaian yang aku pernah rasakan sebelumnya, dan kedamaian pertama dan mungkin terakhir bagiku.
Aku menatap secangkir selasih yang sudah diseduh kedalam sebuah cangkir bening. Indah, biji selasih hitam kecil menari-nari didalam air. Lamunanku dikejutkan oleh kedatangan temanku yang cukup mengagetkan..
“Sel, di WC-mu lampunya lagi rusak ya? Kok aku kesana tadi lampunya gak hidup?” ujarnya sambil meneguk segelas selasih yang telah aku seduh.
Aku menggeleng pasti, “Nggak, ca. Emang susah hidup, stopkontaknya agak konslet gitu.”
Rebeca menanggukan kepala, dan kembali meneguk segelas selasih itu. “Sel, gimana kamu sama Joseph?”
Lagi dan lagi. Sesuatu yang tidak ingin aku dengar. Pertanyaan yang tidak ingin aku jawab dan aku harus jawab. “Nggak tau.” Ucapku singkat dan penuh rasa ragu didalam hati.
Suasana hening, sesaat aku terpikir kejadian itu. Ya, satu minggu lalu. Haruskah aku yang meminta maaf atas kesalahan yang tidak jelas? Aah tunggu! Siapa Joseph? Dia bukan pacarku, bukan teman spesial. Kenapa aku harus begitu memikirkannya? Tinggal jawab ‘dia bukan pacarku’ dan ‘aku tidak tau tentang dia’. Tapi kenapa berat?

Wishing on a paper boat ~

Lagi. hari ini saya kembali muncul untuk kasih posting baru tentang perahu kertas. Entah kenapa, setelah beberapa waktu lalu baca novel perahu kertas, saya jadi keterusan inget tentang kebiasaan Kugy Karmachameleon buat perahu yang dialirin ke sungai. Dan akhirnya, tadi pas bareng sama temen-temen saya, impian saya kesampean (mulai agak badai) .

Diawali pas ngeliat rintik hujan yang perlahan semakin deres dan buat di sekeliling rumah saya penuh air dan ditambah ngeliat air di bawah jembatan deket rumah saya yang lagi full-fullnya, saya nyoba ciptain suatu ide. Ya, buat-buat perahu kertas gitu. Dan ternyata semua temen cewek yang lagi pada dirumah saya ikutan, hehe._.v Didalem setiap perahu, setiap anak punya wish yang gatau apaaja isinya, karna itu secret wishes. Dan tentunya saya juga dong. Kalo ga salah ada 5 wish yang saya buat tadi. Semuanya berhubungan dengan desember kaliya.__.

Diantara semua wish yang saya tulis, saya ngerasa agak sedikit nyesel, karna ketinggalan satu wish. Wish yang emang ga penting-penting amat, tapi saya kepengen wish itu terkabul. Ah, udalah ya, kalo diinget ngerasa agak nyesek dan akhirnya jleb. Yang pasti, di wish itu, saya tetep nyantumin satu kata : 'NEPTUNUS', Ya, bukannya plagiatan dari perahu kertas yang ada di novel atau film, tapi barangkali, semua wish saya terkabul. Who knows? :)

"I wanna make a paper boat! Yes, now. I love rain and i will make something good in every thing i love" -I think it before i make a paper boat


Sehari sebelum perang!

Perang akan segera dimulai. Harap seluruhnya membaca laptop dan menulis tweet galau. (lah? gaje) Ga kerasa ya, bentar lagi bakalan ujian semester. Eh, ralat. Besok udah ujian semester. Amsams! Kok 6 bulan di SMK berasa cepet banget ya? Karna temen-temennya kah? Atau emang jam udah dipercepet? Yang jelas rasanya masih pengen balik jadi anak baru lagi.

Ah, sehari sebelum ujian semester pun saya masih blogging, tweeting, hellowing, masih buka we heart it, tumblr.. berasa santaaaaaai banget, padahal ujian besok akuntansi! Oh. cukuptau aja ya besok udah ulangan.  Tetep senyum semanis-manisnya (meskipun gak manis) waktu ngadepin ujian. Seenggaknya saya minta pake banget, semua ujian semester kali ini, nama saya gak ada di papan remedial. (amin)

Satu hari sebelum ujian. Libur sih libur, tapi tentunya tetep ngumpul sama temen-temen, dirumah saya. Hehe._.v Bilangnya sih emang mau belajar, dari jam setengah 9 udah nangkring dirumah saya sampe jam 2 siang. Wahwah. Sebenernya sih ga belajar banyak, cuma 1 jam diantara 4 jam lainnya. Hehe._. (maafkan lah dosa umat-Mu ini yaTuhan) .. Bukan karna males loh. Tapi karna dirasa udah ngerti, dan yang ga ngerti itu, gaada yang bisa. Mau digimanain pun belajarnya gabakal selesai kalo nyari sesuatu yang emang sama sekali ga dimengerti. Yaudah, diputusin buat stop belajar dan main.. Main permainan apapun yang seru dan tentunya ga ngebosenin, meskipun suasana hujan diluar yang ga berenti-berenti. Dan meskipun gatau apakah kita bakal pusing main ujan-ujanannya hhe

Makasih yaah buat vio, novia, eka, debby, pupu, cindy, merry, agatha, mona, nico, arief, albert, stefanus, dan tendri hari ini buat seneng-senengnya. Semoga abis ujian masih bisa kumpul-kumpul lagi ya:3 Salam cemann! ^^


Minggu, 16 September 2012

DANBO ?


Danbo oh danbo ;;)
Mungkin karna iseng atau kurang kerjaan kaliya, saya pengen buat sesuatu yang jarang orang buat/punya. Makanya saya buat danbo, searching di mbah google cara buat danbo, dan ternyata cukup ribet! Meskipun cuma buat kotak-kotak, tapi tetep aja ribet. Bisa dicoba sendiri deh!  Buat ngisi free time saya itu, saya buat danbo dari kertas HVS; HVS warna tentunya, udah buat semuanya kecuali kakinya, eh tautaunya buat kaki danbo plus penghubung-penghubung anggota badannya itu susah pake *banget*. Oke. Saya mutusin untuk cuma buat badan plus kepala tanpa kaki dan tanpa penghubung. Dan jengjengjeng DANBO buatan saya jadi! Seenggaknya saya puas bisa buat 3 danbo. Lumayan laaahh seenggaknya.
Check the photo !!




Ini tiga danbo yang saya buat Lumayan lah ya? :D







#DanboIsMine




Hahaha, ini mah foto saya dan tentunya sama danbo buatan saya





2 ikon favorit saya !!


Well, danbo pink, ijo, dan biru itu paling nggak udah ngebuat saya pusing sendiri nempelnya, tapi gapapa, toh hasilnya juga gak jelek-jelek amat. 
Trintutt.. sekian buat posting saya tentang produk danbo setengah jadi buatan saya. Seeya<3


Kamis, 09 Agustus 2012

Takut Mencoba


Ketika kita dilahirkan 
Kita tidak ada pikiran takut untuk mencoba

Semua diawali dengan mencoba
Untuk belajar apa yang dilihatnya 
Lalu mencoba untuk berkata "MAMA-PAPA"
Mencoba belajar berdiri sekalipun berisiko jatuh
Tetapi tidak pernah takut 

Mencoba belajar berjalan
Mencoba belajar berbicara
Mencoba belajar di sekolah
Mencoba belajar menuntut karir
Mencoba belajar meraih kesuksesan
Tetapi tidak langsung terwujud. MENGAPA?

Karena takut kehilangan keadaan dan apa yang ada sekarang
Karena takut gagal, takut malu, takut ditertawakan kala jatuh
Takut dikatakan bodoh..
TAKUT! dan terus takut mencoba

Jadi mana yang lebih berani?
Saat anda kecil yang tidak takut mencoba
Atau setelah besar yang takut mencoba

Suatu kesalahan besar yang dilakukan banyak orang adalah 
Takut mencoba untuk sukses bukan takut gagal .___.





Dikutip dari : Kewirausahaan SMK kelas X / Erlangga / KTSP 2006

Rabu, 01 Agustus 2012

SAHABAT atau TEMAN?

Sekarang, saya tau kok siapa temen saya, siapa sahabat saya, siapa musuh saya. Awalnya sih saya emang terlalu mudah nganggep seseorang itu sahabat saya. Tapi toh sekarang, saya udah cukup tau untuk semua itu. Dulu (bahkan sampe sekarang) banyak yang sering kirim sms kayak gini :
"Kalo aku jadi buah, kamu pilih aku apa?
Mangga : sahabat  terbaik
Jeruk : Musuh
Apel : pacar
Pisang : Gebetan
Manggis : lawan
Anggur : sahabat selamanya
Durian : Kayak pacaran"

Saya selalu jawab mangga dan anggur; tau kenapa? terpaksa? enggak. emang kenyataan? nggak juga. 
Kenapa saya bilang bukan beneran? karena seringkali di pilihan itu gak ada 'temen'. Padahal sahabat sama temen itu bedaaa. Dulu sih saya ngira juga sama. tapi sekarang, semenjak posting ini ditulis, saya baru sadar, sahabat sama temen itu jauh beda. Oke, posting ini keliatan sedikit curhat. 

Siapa sahabat saya? Siapa temen saya? Saya tau sekarang; seenggaknya saya lebih bisa menilai seseorang hari ini.
Perbedaan sahabat dan temen yang baru saya rasakan hari ini :
1. Sahabat itu pengertian, tapi temen gak! yang ada pada temen cuma "Asal seru" 
2. Sahabat itu gak butuh selalu sama-sama kok, apa kalo sahabatnya lagi capek harus dipaksa untuk main sama-sama mereka? Saya pikir TIDAK! Tapi temen? selalu bilang "Huu.Payah!" kalo kita gak ikut mereka main
3. Sahabat itu bukan mendengar apa yang sahabatnya ceritain , tapi dia mengerti apa yang di ceritakan. Tapi temen? terkadang "paling tidak" mendengarkan , meskipun sebenernya gak ngerti apa yang dikatakan._.

Mungkin saya salah pernah ngira mereka sahabat saya. Tapi sekarang saya tau siapa yang bener-bener sahabat saya. Makasih banyak untuk "kamu" yang udah bantu saya nyadar, siapa sahabat dan siapa temen sebenernya.