Minggu, 11 Juni 2017

Takut

Minggu sore. Mendung. 

Hari ini, untuk kesekian kalinya aku bercerita tentang dia, laki-laki dengan seribu cerita. Pikirku melayang jauh, membayangkan kalau kalau yang aku takutkan akan terjadi; kalau kalau yang kita (mungkin hanya aku) takpernah harapkan ini terjadi.
Perlahan, kupejamkan mataku, mencoba mengingat kembali satu dua kalimat yang kau ucapkan saat lalu, dengan harapan hatiku bisa lebih damai, tidak mencoba singgah kanan kiri untuk mencari kamu, karna kamu memang tidak pernah berpindah.
Aku, masih belum ingin memintamu pergi, pun dengan kamu. Tetapi, kenapa tak jemu jemunya rasa ini muncul? Rasa dimana aku, kian mempertanyakan semua tentang kamu. Tentang kamu.
Yang manakah celah yang ingin kau tutupi? Yang manakah titik yang coba kau gapai? Beritahu aku. Supaya hati ini tak lagi merasa ragu.

Hari ini, untuk kesekian kalinya, aku bercerita padaNya. Dengan sebulir dua bulir air mata, kuceritakan padanya, tentang cinta yang tak lagi sama; tentang rasa yang tanpa kusadari semakin keluar batas. Aku, tak akan mempertanyakan tentang kamu, kalau kamu lebih awal menjelaskan. Katakanlah. Bicarakan semua tentang rasamu yang tak sanggup aku telusuri. Tunjukkan padaku tentang kata yang kau janjikan dulu, yang kau harapkan selamanya begitu, pun dengan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar